Desain dapur, Desain rumah, Desain kamar mandi, Contoh rumah minimalis, Contoh dapur, Contoh kamar mandi

Sunday, April 21, 2013

Masalah Penghawaan, Ventilasi Rumah dan Bagaimana Solusi Desainnya

Indonesia dengan tingkat kelembapan tinggi dan curah hujan tinggi membuat iklim tropis ini memerlukan penanganan khusus, terutama pada hunian dan tempat tinggi. Selain masalah iklim, permasalahan yang timbul belakangan ini mengenai keterbatasan energi global membuat masyarakat harus berfikir dua kali untuk mendesain sebuah rumah agar rumah tersebut ramah lingkungan sekitar dan juga hemat energi. 

Salah satu aspek ramah lingkungan dalam bangunan yang akhir - akhir ini kurang mendapat perhatian para perancang adalah penghawaan alami. Penghawaan yang lebih sering disebut dengan ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam ruangan dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup, baik secara alamiah ataupun dengan cara mekanis.

Buruknya penghawaan alami dalam bangunan sangat mempengaruhi kenyamanan aktivitas penghuninya. Selain mengaruhi kenyamanan, buruknya sistem penghawaan dapat mengakibatkan berkurangnya kadar Oksigen dalam suatu ruangan dan bertambahnya kadar Carbon karena kurangnya supply udara dari luar ruangan.
Untuk dapat mencapai tingkat kenyamanan, sebuah hunian perlu perancangan khusus pada tahap awal desain atau disebut tahap prarancangan. Tingkat nyaman dapat dicapai ketika suhu udara di sekitar tempat kita berdiri lebih rendah dari rata - rata suhu permukaan kulit manusia. Untuk mencapai tingkat kenyamanan tersebut, perlu adanya sirkulasi udara guna memfasilitasi panas tubuh yang terlepas ke udara.

Untuk solusi - solusi desain yang dapat diterapkan pada rancangan bangunan yang berkaitan dengan pangatasan masalah hawa panas sebagai berikut:
  • Cross Ventilation System (Sistem Ventilasi Silang)
Untuk mengatasi masalah penghawaan pada iklim tropis salah satu cara yang lazim dan banyak digunakan adalah cross ventilation system atau disebut sistem ventilasi silang. Ventilasi silang dapat dilakukan dengan meletakkan dua buah jendela atau bukaan di kedua sisi ruangan. Dengan begitu, udara yang berada dalam ruangan tersebut dapat bergerak dan berganti. Ventilasi rumah dapat diletakkan di berbagai tempat dalam bangunan. Selain diletakkan di atas jendela dan pintu, ventilasi juga dapat diletakkan di atap dan di bawah agar seluruh udara dalam ruangan tersebut dapat bergerak dan dapat lansung dirasakan oleh penghuninya.

Posisi ventilasi dalam bangunan memiliki fungsi dan aliran udara yang berbeda. Posisi ventilasi di dinding sejajar dengan jendela atau di atas jendela dan pintu berfungsi untuk mengalirkan udara di tengah ruangan.Dengan ventilasi silang, udara mengalir memenuhi ruangan sehingga penghuni merasakan adanya pergerakan udara yang membuat ruangan menjadi nyaman. Namun jika ventilasi tersebut hanya terletak di atas pintu atau jendela, hanya sedikit udara yang dapat dirasakan oleh penghuninya. Ada beberapa macam peletakan ventilasi:

  • Ventilasi bawah:
Posisi ventilasi ini di atas jendela maupun pintu memang akan membuat udara di dalam ruangan mengalir, namun udara tersebut tidak dapat lansung dirasakan oleh penghuninya. Untuk itu, pada masa sekarang ini ada beberapa rumah yang juga menggunakan ventilasi bawah. Ventilasi ini biasanya berupa kisi - kisi yang terletak di dinding bagian bawah. Ventilasi ini dapat lansung dirasakan oleh penghuninya dan dapat mendinginkan ruangan lebih baik.
  • Ventilasi Atap
Untuk menghemat energi dalam mendinginkan ruangan dapat juga dipakai ventilasi atap yang biasanya diletakkan pada gunung-gunung berupa kisi-kisi kayu, yang bisa juga diletakkan pada plafon. Udara dari atas juga bisa didapatkan dengan menggunakan material atap yang ramah lingkungan sehingga bambu sebagai rangka atap dan genting, atau sirap sebagai penutup atapnya.
  • Barier System
 Barier pada penghawaan disebut juga sebagai penghalang untuk mengurangi volume udara panas yang masuk ke dalam rumah. Pada iklim tropis, udara panas yang dihasilkan dari panas matahari dapat menyebabkan ketidaknyamanan penghuni rumah. Hal ini dapat diantisipasi salah satunya dengan menggunkan barier berupa tanaman pada sisi rumah. Sifat tanaman pada siang hari yang dapat menghasilkan oksigen menjadi nilai tambah keberadaan tanaman sebagai salah satu unsur penyejuk. 
Cara ini dapat mengurangi kadar panas yang dibawa udara menuju rumah karena sebagian udara panas tersebut diredam oleh barisan pepohonan pada sisi rumah.
Beberapa barier tanaman yang rapat seperti teh-tehan dapat mengurangi kadar udara panas yang masuk ke dalam rumah.
  • Elemen Air (Kolam) 
Adanya elemen air, baik di luar maupun di dalam area rumah, dapat menambah kesejukan hunian. Hal ini dikarenakan udara panas yang berasa dari luar bangunan diredam dengan udara dingin yang dihasilkan dari elemen air tersebut sehingga mampu mendinginkan ruangan.
Peletakkan elemen air ini dapat memanfaatkan lahan sisa di pinggir rumah ditambah dengan tanama perdu. Jika ingin menambah kesan tenang dan sejuk dapat dibuat kolam air terjun. Sesuai gemercik air dapat menambah kesan sejuk didalam rumah.

Kolam tidak hanya bisa diciptakan di area luar rumah, namun dapat dibuat dari area dalam rumah. Kolam dalam rumah sebaiknya menggunakan atap yang terbuka sehingga cahaya matahari tetap dapat masuk agar udara yang dihasilkan tidak lembab.
  • Plafon 
Plafon atau langit - langit pada rumah perlu diperhitungkan keberadaanya. Hal ini terkait dengan fungsi plafon yang dapat menahan udara panas yang datang dari atas atau atap. Udara panas tersebut terjebak di atas plafon sehingga udara dibawah plafon tetap seju. Semakin tinggi jarak langit - langit dengan lantai akan menambahkan kesejukan dalam rumah. Hal ini disebabkan adanya cukup ruang untuk perputaran dan pertukaran udara.

sumber: Bebagai diskusi dengan Arsitek Oni

Masalah Penghawaan, Ventilasi Rumah dan Bagaimana Solusi Desainnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: dik

0 comments:

Post a Comment